Kamis, 09 Oktober 2008

depan gedung sate


pohon yang ditebang ini terletak di jalan diponegoro ujung, dekat dengan gedung sate.

sebagai salah satu wilayah yang sejarahnya paling panjang di kota bandung, jalan ini selalu menjadi objek kunjungan bukan saja orang luar kota bandung tetapi juga warga bandung sendiri.

di daerah ini juga terdapat lapangan gasibu yang setiap minggu, biasanya dipadati para penjual dadakan dan para pelari yang semuanya tumpah dalam pasar kaget, yang kini sudah menjadi tradisi.

namun kemeriahan gasibu dan sekitarnya ternyata tidak bisa membendung vandalisme terhadap pohon-pohon di sekitar gasibu. padahal pohon ini mungkin umurnya jauh lebih tua dari para PNS yang bekerja di dalam gedung sate.

jika diibaratkan dengan hubungan orang tua dan anak, sepertinya pemkot yang menebang pohon ini bisa dikategorikan malin kudang (sebuah ceritera klasik tentang anak yang menjadi batu setelah mengingkari dan bertindak kurang ajar pada orangtuanya).

jadi khawatir, jangan-jangan pemkot nanti bisa dengan tega merobohkan gedung sate dan menyewakan lahannya untuk dibangun menjadi mall bertingkat 15 lengkap dengan appartement lengkap dengan kolam tujuh warna.

hebat ngga?

wae!!!*

*wae dalam basa sunda berarti cibiran akan kehebatan seseorang padahal yang dimaksudkan adalah ketidakhebatannya.

Tidak ada komentar: